dampak buruk ketika amarah tidak dilepaskan bagi kesehatan tubuh

Marah


Marah merupakan suatu perasaan emosi atas ketidaksukaan terhadap sesuatu atau merasakan ketidakadilan akan suatu hal. semua manusia memiliki cara tersendiri untuk mengekspresikan kemarahan atau kekesalan. Banyak hal yang menyebabkan seseorang marah atau kesal, diantaranya merasa terteka akan suatu keadaan, pengaruh hormon seperti pra menstruasi, depresi, permusuhan, cemas dan sebagainya. Selain itu, ada faktor lain yang berasal dari lingkungan seperti kemacetan, suara gaduh saat kita membutuhkan suasana tenang dan lain-lain.

Marah merupakan hal yang wajar asal tidak terlalu berlebihan, maksudnya jangan terlalu sering dan intens apalagi tidak bisa mengekpresikan kemarahan secara tepat baik tempat dan waktu. Marah yang terjadi secara terus menerus dan berlangsung lama dapat mempengaruhi kesehatan fisik, karena ketika marah ada beberapa otot syaraf kita yang tegang atau kaku, selain itu marah yang berlebih dapat menyebabkab serangan jantung dan darah tinggi dikutip dari merdeka.com.

Ketika proses marah berlangsung, tubuh mengalami reaksi yang melibatkan hormon, sistem saraf dan otot. Tubuh melepas adrenalin yang membuat sesak nafas, warna kulit memerah, otot tegang, rahang mengencang, termasuk perut, bahu dan tangan. Seseorang dikatakan berhenti marah ketika ciri-ciri ini sudah tidak muncul (Navaco, 2000).

Apakah marah merupakan hal yang negatif? sifat marah sendiri bukan hal yang negatif, tetapi yang menyebabkan kemarahan itu dipandang negatif karena kurang atau bahkan tidak tepatnya dalam mengekpresikan kemarahan tersebut. Marah dapat dipandang negatif atau positif jika dilihat berdasarkan cara mengekspresikan atau melampiaskan kemarahan. Kemarahan dipandang negatif ketika memunculkan rasa benci ataupun permusuhan.

Cara mengekpresikan kemarahan seseorang yang sering ditemui antara lain: diam, teriak, membentak, memukul. Mengekspresikan marah dengan diam tidak baik, karena dengan diam dapat memicu melakukan perbuatan yang tidak sepatutnya seperti merokok, bunuh diri yang diakibatkan rasa depresi atau frustasi yang sudah berlebih akibat dipendam. Selain itu kemarahan yang selalu dipendan juga tidak baik bagi kesehatan.

Cara terbaik yang dapat dilakukan untuk mengekspresikan sebuah kemarahan dengan cara mengontrol emosi dan menyiasati dengan hal positif, seperti olahraga, bercerita dengan orang yang di percaya, dan melampiaskan melalui menulis diary yang menyiratkan tentang kejadian yang membuat marah atau tidak disukai, karena menulis diary bukan hanya untuk menulis hal yang membuat senang saja. Yang paling penting dalam kemarahan adalah cara mengontrol emosi tersebut dengan menganalisa  penyebab menjadi marah dengan begitu dapat menemukan atau mencari solusi untuk menenangkan diri dari kemarahan. Jadi semarah apapun harus pandai memanajemen kemarahan yang ada pada diri.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kebaya Dan Filosofinya

Raj dan Ishika